Episode 8 SD Muhammadyah KarangBendo Yogyakarta
Hai semua,, jumpa lagi bersama kami panitia Hari Lingkungan Hidup. Kali ini kami ingin bercerita kembali sebagai kelanjutan dari kegiatan edukasi serta melukis tong sampah. Sebelumnya dari panitia telah menjalankan kegiatan tersebut di 4 SD, Sanggar Anak Alam dan Panti Asuhan Putra Bala Keselamatan. Begitu banyak keseruan, kecerian serta antusias yang bisa dirasakan maupun terlihat dari wajah anak-anak. Nah, kali ini kami ingin menyuguhkan lagi sebuah cerita spesial yang tidak kalah menariknya dari kegiatan sebelumnya.
Cerita special tersebut nampak jelas terlihat dari sasarannya yakni para siswa sekolah dasar, SD Muhammadyah Karangbendo sekolah ini berlokasi di gedong kuning utara kampus Stimik Akakom pada hari selasa 26 mei 2015 jam 09.20 wib seharusnya kami sudah memulai dengan jumlah peserta pelaksana 5 orang dan siswa sebanyak 37 orang antara kelas 4 dan 5 . tetapi dari pihak sekolah ternyata belum menggumpulkan semua para siswa ke satu ruangan supaya diberi pengarahan tentang sampah jam 9.30 wib barulah para siswa berkumpul ke ruangan yang sudah di sediakan, materi tersebut hanya di ikuti siswa kelas 5, sedangkan siswa kelas 4 belum ada di rungan tersebut. Walaupun tidak sesuai dengan kesepakatan awal yang seharusnya siswa klas 4 dan 5 yang mengikuti dan panitia pun memutuskan untuk memulai , materi pun diberikan seperti biasanya kepada para siswa hingga saatnya para siswa di ajak keluar untuk menghampiri tong sampah yang masih putih polos . Tong sampah tersebut berjumlah 2 buah berarti 2 kelompok 8 siswa untuk melakukan pengecatan sesuai dengan tema tentang lingkungan , sesi pengecatan pun dimulai para siswa di beri waktu mengecat 45 menit, selama 45 menit para siswa menuangkan idenya dalam bentuk lukisan pada tong sampah sementara siswa-siswa mengecat datanglah salah satu guru mengatakan kepada panitia bahwa siswa kelas 4 sudah menunggu sesi mengecat berjumlah 4 orang anak lengkap dengan memakai pakaian olahraga.
Seharusnya para siswa kelas 4 tersebut sebelum mengecat mereka harus mendengarkan meteri dan pengarahan terlebih dahulu, maka dari itu salah satu dari panitia mengambil keputusan bahwa anak-anak yang sedang mengecat sudah di pilih dan guru tersebut memakluminya, hingga waktu pengecatan habis para siswa pun melepaskan kuas dari tangan mereka dan memghampiri para panitia untuk di bersihkan tangannya dari cat. Sesi foto pun dilakukan setelah berakhir sesi foto kami panitia berpamitan ke pihak sekolah untuk beranjak dari sekolah tersebut dan kami pun kembali ke kampus tempat kami mengadu ilmu yaitu ITY (STTL). (Gucek)
0 komentar :
Posting Komentar
Berikan komentar terbaik yang membangun.