Episode 9 SD JuruGentong Yogyakarta
Nggak terasa ya kunjungan kami penghujung dari 10 sekolah yang kami kunjungi, sekolah yang satu ini adalah sekolah umum juga seperti yang kami kunjungi pada episode sebelumnya yaitu episode 2, 3, 4, 6, 8 sekolah ini bernama SD Juru Gentong letaknya tidak jauh dari Pusat perbelanjaan gedong kuning yaitu Pamela 3 , dan kami memulai aksi kami seperti kebanyakan sekolah yang kami kunjungi yaitu pada hari kamis 28 mei 2015 pukul 10.00 wib dengan jumlah panitia 11 orang lebih banyak dari episode sebelumnya yaitu episode 7 dan 8 lebih memungkinkan untuk terlaksananya acara lebih terkendali dan terarah.
2 kelas yang akan di beri materi sebelum melukis tong sampah yaitu kelas 4 dan kelas 5 dan kedua kelas tersebut ruangannya bersebelahan dan jam menunjukkan waktu pemberian materi pun dimulai selama 15 menit, dalam proses pemberian materi tentang sampah dan lingkungan suasana ruangan terdengan begitu riuh dan yang memperhatikan hanya bisa dihitung dengan jari-jari hingga waktunya memberikan yel-yel andalan di kumandangkan, para siswa pun di ajak berdiri dan mengikuti gerakan para kakak, siswa-siswa pun terlihat bersemangat untuk mengikutinya panitia member tantangan kepada para siswa untuk menyanyikan dan mempraktekan yel-yel tersebut tanpa arahan dari panitia. Dan munculah seorang anak yang menyanyikan yel-yel dengan keras dan lantang teman-teman yang lain pun turut mengikuti. Setelah yel-yel, dan mulailah pembentukan kelompok dan para siswa di ajak keluar ruangan untuk menghampiri tong sampah yang sudah tersedia, dan salah satu dari panitia pun memberi arahan tentang tema pengecatan yaitu lingkungan, hingga dimulainya proses pengecatan.
Sementara proses pengecatan berlangsung, ketua panitia yaitu martius meminta pendapat salah satu guru tentang kegiatan yang sedang berlangsung, dapat pendapatnya guru tersebut memberi dukungan penuh terhadap kegiatan yang sedang dilakukan oleh penyelenggara
dan guru tersebut juga berkata : “saya sebenarnya bukan lulusan bidang pendidikan, tetapi sebenarnya saya lulusan seni” dan nyatanya menjadi pengajar di sekolah yang dia jalani hingga sekarang.
Dan peluit pun berbunyi, menandakan waktu pengecatan telah berakhir para siswa diarahkan membersihkan tangan yang terkena cat ke para panitia. Ehem-ehem foto yuk setelah bersih tangan, ayoo kami beserta siswa dan para guru berpose senyaman mungkin di depan kamera,
salah satu panitia member aba-aba : “ Foto 2 kali yaa”
Anak-anak dan panitia menjawab : ”iya…”
1 2 3 Jepreet… sekali lagi 1 2 3 jepreet …
Waktu Foto-foto pun berakhir dan dari panitia member instruksi sekali lagi, sebelum bubar yel-yel dulu, alhasil para siswa menyanyikan dan mempraktekannya dengan serempak, yel-yel telah dilaksanakan kami pun rencana ingin berpamitan untuk pulang dan apa yang didengar oleh panitia , apa tidak salah.
Salah satu guru dari sekolah tersebut berkata : “ Sebelum pulang ke ruangan dulu ya, kami sudah di sediakan snack buat kalian”
padahal dari panitia di meminta apapun kepada pihak sekolah, kami hanya meminta partisipasi sekolah mereka untuk mengikuti kegiatan memperingati hari lingkungan hidup, dan kami pun menghargai pemberian tersebut serta menerimanya dan berterima kasih atas snacknya. Kami sekaligus berpamitan berterima kasih ke sekolah tersebut dan kami pun menawarkan kepada pihak sekolah bahwa kami menyediakan bibit pohon untuk di berikan kepada sekolah tersebut dan di tanam bersama dan sekolah tersebut menerimanya dan untuk menanam salah satu guru sekolah tersebut mengatakan bahwa kami tidak memiliki lahan untuk di tanam di sekolah mereka tetapi mereka akan memanfaatkan dari pemberian bibit tersebut akan di berikan ke para orangtua siswa agar di tanam di lokasi perumahan mereka sendiri. Dan kami pun memaklumi keterbatan tersebut hingga kami pamit untuk kembali ke kampus kami.
Jadi pengen kan lihat bagaimana episode terakhir …intip dan baca cerita kami. See you..
0 komentar :
Posting Komentar
Berikan komentar terbaik yang membangun.